PERAYAAN 17-an DI BABUR RIDHO RAHMATULLAH

Sudah 71 tahun lamanya bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, namun semangat perayaan kemerdekaan tersebut masih tetap  kita rasakan hingga saat ini, dan... walaupun sudah 4 hari berlalu (21//8/2016) masih banyak masyarakat di kota Medan Khususnya masih tetap memeriahkan perayaan hari kemerdekaan RI dengan melaksanakan berbagai bentuk perlombaan-perlombaan. salah satunya juga yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Pengajian Tasawuf babur Ridho Rahmatullah Ahli Thariqat Naqsyabandi jabal Hindi, di hari minggu 21 agustus 2016, tepatnya di areal Pengajian yang berada di Jalan Asam Lorong sekolah No.4 Lingk. VII Kelurahan Medan Labuhan, Medan-Sumatera Utara. seluruh murid-murid sudah berkumpul jam 7.00 Wib untuk mengikuti berbagai perlombaan yang telah dipersiapkan oleh panitia pelaksanan, dan...tidak lupa berbagai hadiah perlombaan juga sudah dipersiapkan juga looh.......

berbagai perlombaan yang diselenggarakan diantaranya: Lomba lari gendong suami istri, sepak bola pakai sarung, tarik tambang, lomba makan kerupuk, ambil koin dalam buah, dan yang paling utama...pastinya perlombaan panjat pinang yang merupakan simbol rasa persatuan dan kesatuan serta sikap bergotong-royong, mungkin...seperti itulah filosofi arti dari panjat pinang itu sendiri, para pendahulu-pendahulu bangsa ini, mereka para pahlawan kita yang berjuang dengan saling bergandengan tangan bersatu padu dari sabang hingga maraoke hanya untuk berjuang menggapai sebuah kemerdekaan yang sangat di idam-idamkan karena merasakan penjajahan yang cukup lama hingga 3 setengah abad.

sekarang kita yang hidup di bumi tanah Pertiwi Negara Kesatuan republik Indonesia selayaknyalah berterima kasih kepada para pahlawan-pahlwan kita serta tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkata Rahmat dan Hidayah-Nyalah Indonesia ini bisa meraih kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang di Plokamirkan oleh Ir. Soekarno. dan selayaknyalah kita sebagai anak-anak bangsa ini yang tahu berterima kasih menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan serta membangun Negeri Ini menjadi lebih baik, lebih baik hingga menjadi yang terbaik serta hal yang utama adalah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan terlebih dahulu membangun jiwa anak-anak bangsa dengan sebuah kefitrahan yang diinginkan dan yang dikehendaki Tuhan, sehingga jika jiwa-jiwa anak bangsa ini telah terbangun dengan sebuah Keridho-an Tuhan,  Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur, arti harfiahnya adalah Negeri yang sentosa, adil dan makmur dibawah lindungan Tuhan Yang Maha Pengampun. maka secara otomatis bangsa ini akan terbangun dan berkembang makmur dan sentosa di tangan-tangan anak-anak bangsa yang mencintai Tuhannya dan mencintai Negerinya, sebagaimana sepenggal syair lagu kebangsaan kita "INDONESIA RAYA": bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk INDONESIA RAYA.  Merdeka...Merdeka...Merdeka. (dewo/22/8/16) tonton video lucunya di sini